Tips Wisata ke Desa Penglipuran Bali yang Bersih

Table of Contents
Tips Wisata ke Desa Penglipuran Bali yang Bersih - Tips Wisata Dunia

Tips Menyatu dengan Alam dan Kebersihan Desa Penglipuran Bali

Desa Penglipuran di Bali adalah salah satu desa wisata paling terkenal di Indonesia. Terkenal karena kebersihannya, arsitektur tradisional Bali yang terjaga, serta suasana tenang yang ditawarkan, Desa Penglipuran cocok menjadi destinasi liburan yang menenangkan. Artikel ini akan membahas tips wisata ke Desa Penglipuran, daftar aktivitas yang bisa dilakukan, serta hal-hal yang perlu disiapkan untuk liburan Anda.

Mengenal Desa Penglipuran

Desa Penglipuran terletak di Kabupaten Bangli, Bali. Desa ini dikenal sebagai salah satu desa terbersih di dunia. Masyarakatnya masih memegang teguh nilai-nilai adat dan tradisi Bali, termasuk dalam menjaga lingkungan. Desa ini bebas dari kendaraan bermotor di area utama, sehingga suasananya sangat tenang dan ramah pejalan kaki.

Keunikan Arsitektur Tradisional

Setiap rumah di Desa Penglipuran memiliki tampilan serupa, dengan pintu gerbang tradisional Bali dan halaman yang tertata rapi. Hal ini mencerminkan filosofi hidup yang harmonis antara manusia, alam, dan spiritualitas. Selain itu, bentuk rumah diatur sedemikian rupa agar sejalan dengan konsep Tri Hita Karana, yang mencakup hubungan harmonis dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam sekitar.

Kebersihan yang Dijaga Secara Kolektif

Kebersihan desa bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau petugas kebersihan, tetapi juga seluruh warga. Setiap pagi, warga membersihkan halaman dan jalanan desa secara gotong royong. Hal ini sudah menjadi budaya yang melekat dan diwariskan turun-temurun. Tidak heran jika wisatawan yang berkunjung selalu terkesan dengan kesadaran lingkungan warga desa.

Daftar Aktivitas Liburan di Desa Penglipuran

1. Menyusuri Jalanan Utama Desa

Anda bisa berjalan kaki menyusuri jalanan utama desa sambil menikmati suasana tenang dan bangunan rumah yang seragam. Suara burung dan angin yang bertiup lembut akan menemani perjalanan Anda. Di sepanjang jalan, Anda juga akan menjumpai taman-taman kecil yang terawat, serta tanaman bunga yang mempercantik suasana.

2. Mengunjungi Rumah Tradisional

Beberapa rumah di desa ini dibuka untuk wisatawan. Anda bisa masuk ke dalam rumah, melihat dapur tradisional, ruang tamu, dan berbincang langsung dengan pemilik rumah untuk mengetahui kehidupan sehari-hari mereka. Pengalaman ini memberi gambaran nyata tentang kehidupan masyarakat Bali yang masih memegang nilai-nilai leluhur.

3. Berfoto dengan Latar Tradisional

Desa Penglipuran sangat Instagramable. Spot-spot foto favorit termasuk jalanan berbatu yang diapit oleh pagar bambu dan gerbang rumah khas Bali. Jangan lupa mengabadikan momen di gerbang candi bentar dan pura kecil yang ada di sepanjang desa.

4. Menikmati Kuliner Khas

Anda juga bisa mencicipi kuliner tradisional Bali yang dijual oleh warga setempat, seperti tipat cantok, jaje Bali, atau kopi Bali asli. Nikmati makanan di warung kecil dengan nuansa tradisional yang menenangkan. Ada pula minuman herbal tradisional seperti loloh cemcem yang menyegarkan dan menyehatkan.

5. Berbelanja Oleh-Oleh Khas Desa

Tersedia berbagai kerajinan tangan, seperti anyaman bambu, kain tradisional, dan lukisan khas Bali yang bisa Anda bawa pulang sebagai oleh-oleh. Produk buatan warga lokal ini memiliki nilai seni tinggi dan mendukung ekonomi desa.

6. Mengikuti Upacara Adat (Jika Beruntung)

Jika Anda datang di waktu yang tepat, Anda bisa menyaksikan upacara adat yang berlangsung di pura desa. Ini adalah kesempatan langka untuk mengenal budaya Bali lebih dalam. Upacara seperti Galungan atau Kuningan biasanya dirayakan dengan meriah dan melibatkan seluruh warga desa.

Tips Wisata ke Desa Penglipuran

1. Datang di Pagi Hari

Untuk menikmati suasana desa yang masih segar dan belum ramai pengunjung, datanglah di pagi hari. Cahaya pagi juga sangat bagus untuk berfoto. Selain itu, pagi hari adalah waktu terbaik untuk menyaksikan aktivitas warga yang sedang membersihkan lingkungan atau menyiapkan sesajen di pura.

2. Gunakan Pakaian Sopan

Karena Desa Penglipuran adalah kawasan yang sangat menjaga adat dan budaya, gunakan pakaian yang sopan. Hindari pakaian terlalu terbuka atau mencolok. Jika Anda ingin masuk ke pura, sangat disarankan mengenakan kain kamen dan selendang.

3. Hormati Aturan Lokal

Ikuti peraturan yang berlaku di desa. Jangan buang sampah sembarangan, jangan mengganggu aktivitas warga, dan hormati area suci seperti pura atau tempat ibadah lainnya. Mengambil foto pun sebaiknya dilakukan dengan izin, terutama jika menyangkut orang lokal atau tempat ibadah.

4. Bawa Uang Tunai

Beberapa tempat di desa mungkin belum menerima pembayaran digital. Bawalah uang tunai secukupnya untuk membeli makanan, tiket masuk, dan oleh-oleh. Penjual lokal lebih senang menerima pembayaran langsung karena memudahkan transaksi.

5. Gunakan Transportasi Umum atau Sewa Motor

Karena tidak semua area bisa dilewati mobil, menggunakan sepeda motor atau berjalan kaki adalah pilihan terbaik. Anda juga bisa menyewa motor dari Kota Bangli atau Ubud. Jika ingin lebih nyaman, Anda bisa menyewa mobil dengan sopir yang paham rute desa-desa di Bali.

6. Jangan Membawa Plastik Sekali Pakai

Desa Penglipuran sangat menjaga lingkungannya dari sampah plastik. Bawa botol minum sendiri dan hindari penggunaan plastik sekali pakai. Bahkan beberapa toko dan warung sudah menggunakan kemasan ramah lingkungan.

Rute dan Akses ke Desa Penglipuran

Desa Penglipuran dapat dicapai sekitar 1,5 jam dari Kota Denpasar atau 1 jam dari Ubud. Jalanan menuju desa cukup baik dan bisa diakses kendaraan roda dua maupun roda empat. Lokasinya berada di dataran tinggi, sehingga udaranya cukup sejuk dibandingkan daerah pantai. Jika Anda menggunakan kendaraan pribadi, ikuti rute Denpasar - Gianyar - Bangli, lalu arahkan ke utara hingga menemukan papan penunjuk ke Desa Penglipuran.

Biaya Masuk dan Jam Operasional

Untuk masuk ke area wisata Desa Penglipuran, pengunjung akan dikenakan tiket masuk sekitar Rp 25.000 untuk wisatawan domestik dan Rp 50.000 untuk wisatawan mancanegara. Desa ini buka setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 17.00 WITA. Di luar jam tersebut, desa tetap aktif sebagai tempat tinggal warga, namun kunjungan wisatawan dibatasi demi kenyamanan bersama.

Penginapan dan Akomodasi Sekitar

Meski di dalam desa tidak banyak penginapan, Anda bisa menemukan banyak pilihan akomodasi di sekitar Bangli dan Ubud. Tersedia homestay, villa, hingga hotel berbintang dengan akses mudah menuju Desa Penglipuran. Beberapa homestay bahkan dikelola langsung oleh warga desa, memberi pengalaman menginap yang lebih lokal dan autentik.

Kesimpulan

Desa Penglipuran adalah destinasi wisata budaya dan lingkungan yang wajib Anda kunjungi saat ke Bali. Selain menawarkan keindahan dan ketenangan, desa ini juga menjadi contoh nyata bagaimana masyarakat bisa hidup harmonis dengan alam dan tradisi. Dengan mengikuti tips wisata di atas, liburan Anda ke Desa Penglipuran akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Jangan lupa bawa kamera, hati yang terbuka, dan semangat untuk mengenal lebih dekat budaya Bali yang kaya akan kearifan lokal.

Posting Komentar